Nama : Akbar
Prodi. : Perbankan Syariah
Dosen : Totok Harmoyo,M.Si
Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara
PEREKONOMIAN TERTUTUP DENGAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH
1.
Pengertian
dan Ruang
Lingkup
Perekonomian
Tertutup
dengan Kebijakan
Pemerintah
dalam Perspektif
Ekonomi
Konvensional.
Analisis pendapatan nasional pada
perekonomian tertutup dengan kebijakan pemerintahmembagi aktivitas perekonomian
kedalam 3 pelaku utama, yaitu rumah tangga (household),
perusahaan (firm) dan pemerintah (government).
Adanya unsur pemerintahan menyebabkan
perkembangan perhitungan keseimbangan
pendapatan nasional dari sudut pengeluaran menjadi:
Y
= C + I + G (4.1)
Dimana:
C
= consumtion
(pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga)
I
= investment
(pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan)
G
= goverment
(pengeluaran yang dilakukan pemerintah)
Sedangakan keseimbangan pendapatan nasional dari sudut
penerimaan menjadi:
Y = C + S + T
S = saving atau
tabungan
T = tax atau
pajak
Pendekatan pajak
a. Jika pajak yang dipungut oleh pemerintah
adalah pajak lump sum (lump sum tax) yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan.
b. Pajak yang dipungut oleh pemerintah adalah
pajak sebagai fungsi dari pendapatan.
Rumus
Lump sum tax :
Y
= C + I + G
Y
= C0 + bYd + I + G
Y
= C0 + b (Y-T) + I + G
Y
= C0 + By – BtY + I + G
Y
= 1/(1.b+Bt) (C0 + I + G)
I
+ G = S + T
I+G=-C0+(1-b)Yd+Ty
I
+ G = -C0+(1-b)(Y-Ty)+Ty
Y=
1/(1-b+bt)(C0+I+G)
1.1 Dampak
Pajak Terhadap Konsumsi dan Tabungan
Pada
perekonomian tertutup dengan dua sektor pendapatan nasional (Y) sama dengan
pendapatan disposible (Yd). Dengan adanya unsur pajak (tax), maka disposible
menjadi lebih kecil dari pendaptan nasional. Hubungan antara pendapatan
disposible dengan pendapatan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut : Yd = Y
– T
Pajak
akan mengurangi konsumsi,
dengan berkurangnya tingkat pendapatan disposible akan mengurangi jumlah konsumsi
dan tabungan sama dengan pengurangan pendapatan disposible.
Rumus:
▲Yd=
-T= ▲C+▲S
C=
a + by
C=
a + b(Y-T)
Multiplier
perekonomian tiga sector
Y=C+I+G
Y=C0+
bY + I+G
Y=1/(1-b)
(C0+I+G)
Jika
ada perubahan pengeluaran pemerintah / G (▲G) maka besarnya perubahan
pendapatan / Y (▲Y):
Y+▲Y=1/(1-b)(C0+I+G+▲G
▲Y=1/(1-b)
▲G
Dimana
▲Y=perubahan DGP, ▲G=perubahan pengeluaran pemerintah, dan 1/(1-b) = koefisien
pengganda.
Pengganda
pajak (tax multiplier)
Y=1/(1-b)(C0-Bt+I+G)
Y+▲Y=1/(1-b)(C0-Bt-b▲T+I+G)
▲Y=-1/(1-b)b▲T
Prosedur
yang sama dapat digunakan untuk menghitung pengganda pengeluaran pemerintah dan
pajak untuk pajak sebagai fungsi dari pendapatan T=TO+tY sehingga pengganda pengeluaran pemerintah
(government expenditure multiplier).
▲Y/▲G=1/(1-b+bt)b
pengganda
pajak (tax multiplier)
▲Y/▲TO=-1/(1-b+bt)b
Kebijakan fiscal
Dalam
ekonomi konvensional kebijakan fiskal dapat diartikan sebagai langkah
pemerintah untuk membuat perubahan dalam sistem pajak atau dalam pembelanjaan
(dalam konsep makro disebut dengan government
expenditure).
·
Kebijakan fiskal sebagai alat mengurangi
fluktuasi pada permintaan agregat.
·
Ketika perekonomian beroperasi dibawah
output potensial pemerintah harus melakukan expansionary
fiscal policy, dengan
cara:
Meningkatkan
belanja pemerintah dan menurunkan pajak.
·
Ketika inflasi menjadi masalah
potensial, pemerintah harus beralih ke restrictive fiscal policy.
·
Menurunkan belanja pemerintah dan
menaikkan pajak.
·
Anggaran pemerintah tidak harus berimbang
anggaran negara dapat digunakan sebagai counter-cyclical
policy untuk menghilangkan fluktuasi pada permintaan agregat.
Kebijakan fiskal di indonesia
·
Aplikasi kebijakan fiskal diindonesia
diwujudkan dalam pelaksanaan dan pengelolaan anggaran pemerintah atau keuangan
publik.
·
Tingkat pusat anggaran pendapatan dan belanja
negara (APBN)
·
Tingkat daerah anggaranpendapatan dan belanja
daerah (APBD)
Anggaran pemerintah
·
Anggaran adalah rencana kegiatan yang
dinyatakan dalam satuan uang.
·
Anggaran
pemerintah (goverment budget) adalah
rencana kegiatan yang dinyatakan dalam satuan uang.
·
Anggaran mempunyai dua sisi, yaitu penerimaan
dan pengeluaran.
·
Sisi pemerintah menunjukkan sumber-sumber dana
pemerintah dan sisi pengeluaran menunjukkan untuk apa saja dana tersebut
digunakan.
2.
Pengertian
dan Ruang
Lingkup
Perekonomian
Tertutup
dengan Kebijakan
Pemerintah
dalam Perspektif
Ekonomi
Islam
Dalam negara islam, kebijaksananaan
fiskal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syariah yang
dijelaskan Imam
Al-Ghazali
termasuk meningkatkan kesejahteraan dengan tetap menjaga keimanan, kehidupan,
intelektualitas, kekayaan dan kepemilikan.
Implikasi Zakat dalam Perekonomian
·
Memenuhi kebutuhan masyarakat yang
kekurangan
·
Memperkecil jurang kesenjangan ekonomi
·
Menekan jumlah permasalahan sosial,
kriminalitas, pelacuran, gelandangan, pengemis dll.
·
Menjaga kemampuan beli masyarakat agar dapat
memelihara sektor usaha. Dengan kata lain zakat mengapa konsumsi masyarakat
pada tingkat yang minimal, sehingga perekonomian dapat terus berjualan.
Instrumen Fiskal dalam Ekonomi
a. Kharaj
Kharaj merujuk pada pendapatan yang
diperoleh dari biaya sewa atas tanah pertanian dan hutan milik umat.jika tanah
yang diolah dan kebun buah-buahan yang dimiliki non muslim jatuh ketangan orang
islam akibat kalah dalam pertempuran, asset tersebut menjadi bagian dari publik
property umat islam.
b. Zakat
Sumber pendapatan penting lainnya untuk
keuangan negara dimasa awal islam adalah zakat. Zakat yang dikumpulkan
berbentuk uang tunai (dirham dan dinar), hasil pertanian dan ternak. Permulaan
islam, zakat ditarik dari seluruh sumber pendapatan utama
Pengumpulan Zakat
Dalam melakukan analisis yang
terkait dengan pengumpulan zakat, maka dapat dikelompokkan atas zakat yang
dibayar atas pendapatan perorangan, zakat kekayaan (aset), dan zakat keuntungan
dari bisnis perusahaan.
a. Zakat
yang berasal dari upah dan gaji (Zw)
Zw = Zw (Yw - Cow - Con)
Keterangan:
Zw = tingkat persentase zakat yang besarnya tetap
Yw = pendapatan dari upah dan gaji
Con = jumlah konsumsi minimum yang harus dimiliki
individu dalam suatu negara islam
Cow = potongan yang diberikan kepada pembayar zakat
Yw - Cow – Con = pendapatan yang dikenakan zakat
b. Zakat yang Berasal dari Kekayaan (asset)
Zakat yang berasal dari kekayaan dapat berupa
tabungan pada lembaga keuangan, properties,
surat berharga, asuransi islam, emas dan perak.
Rumus:
A1 = A0 (1+rA )
Keterangan:
rA
= rate of return dari aset
rA
A0 = pendapatan yang dihasilkan melalui aset setelah melewati waktu setahun.
c. Zakat yang dihasilkan dari Profit
Zakat yang dikumpulkan dari profit semua
perusahaan dapat diformulasikan sebagai berikut:
Zn
= zn (Yn-C0n-C0n)
Keterangan:
Yn
= profit sebelum pajak
Con = tingkat hisab
Con = tingkatan potongan (exemption)
3.
Zakat,
Pajak,
Investasi,
dan Pengeluaran
Pemerintah
dalam Kaitannya
dengan Multiplier
dalam Perspektif
Islam.
Pada awalnya ini
dinyatakan perekonomian tertutup dengan adanya kbijakan pemerintah melibatkan
tiga pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga konsumen (household), rumah tangga produsen (firm), dan pemerintah (goverment).
Ketika digunakan analisis pendekatan pengeluaran, maka di peroleh persamaan: Y
= C + I + G
Tidak ada komentar:
Posting Komentar