Senin, 23 Oktober 2017

PEREKONOMIAN TERTUTUP DENGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH


Nama  : Akbar
Prodi.  : Perbankan Syariah
Dosen : Totok Harmoyo,M.Si
Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara


PEREKONOMIAN TERTUTUP DENGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

1.      Pengertian dan Ruang Lingkup Perekonomian Tertutup dengan Kebijakan Pemerintah dalam Perspektif Ekonomi Konvensional.
            Analisis pendapatan nasional pada perekonomian tertutup dengan kebijakan pemerintahmembagi aktivitas perekonomian kedalam 3 pelaku utama, yaitu rumah tangga (household), perusahaan (firm) dan pemerintah (government).
            Adanya unsur pemerintahan menyebabkan perkembangan perhitungan keseimbangan pendapatan nasional dari sudut pengeluaran menjadi:
Y = C + I + G             (4.1)
Dimana:
C = consumtion (pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga)
I = investment (pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan)
G = goverment (pengeluaran yang dilakukan pemerintah)
Sedangakan keseimbangan pendapatan nasional dari sudut penerimaan menjadi:
Y = C + S + T            
S = saving atau tabungan
T = tax atau pajak

Pendekatan pajak
a.        Jika pajak yang dipungut oleh pemerintah adalah pajak lump sum (lump sum tax) yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan.
b.       Pajak yang dipungut oleh pemerintah adalah pajak sebagai fungsi dari pendapatan.
Rumus Lump sum tax :
Y = C + I + G
Y = C0 + bYd + I + G
Y = C0 + b (Y-T) + I + G
Y = C0 + By – BtY + I + G
Y = 1/(1.b+Bt) (C0 + I + G)
I + G = S + T
I+G=-C0+(1-b)Yd+Ty
I + G = -C0+(1-b)(Y-Ty)+Ty
Y= 1/(1-b+bt)(C0+I+G)
1.1       Dampak Pajak Terhadap Konsumsi dan Tabungan
            Pada perekonomian tertutup dengan dua sektor pendapatan nasional (Y) sama dengan pendapatan disposible (Yd). Dengan adanya unsur pajak (tax), maka disposible menjadi lebih kecil dari pendaptan nasional. Hubungan antara pendapatan disposible dengan pendapatan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut : Yd = Y – T             
 Pajak akan mengurangi konsumsi, dengan berkurangnya tingkat pendapatan disposible akan mengurangi jumlah konsumsi dan tabungan sama dengan pengurangan pendapatan disposible.
Rumus:
▲Yd= -T= ▲C+▲S
C= a + by
C= a + b(Y-T)
Multiplier perekonomian tiga sector
Y=C+I+G
Y=C0+ bY  + I+G
Y=1/(1-b) (C0+I+G)
Jika ada perubahan pengeluaran pemerintah / G (▲G) maka besarnya perubahan pendapatan / Y (▲Y):
Y+▲Y=1/(1-b)(C0+I+G+▲G
▲Y=1/(1-b) ▲G
Dimana ▲Y=perubahan DGP, ▲G=perubahan pengeluaran pemerintah, dan 1/(1-b) = koefisien pengganda.
Pengganda pajak (tax multiplier)
Y=1/(1-b)(C0-Bt+I+G)
Y+▲Y=1/(1-b)(C0-Bt-b▲T+I+G)
▲Y=-1/(1-b)b▲T
Prosedur yang sama dapat digunakan untuk menghitung pengganda pengeluaran pemerintah dan pajak untuk pajak sebagai fungsi dari pendapatan T=TO+tY  sehingga pengganda pengeluaran pemerintah (government expenditure multiplier).
▲Y/▲G=1/(1-b+bt)b
pengganda pajak (tax multiplier)
▲Y/▲TO=-1/(1-b+bt)b

Kebijakan fiscal
Dalam ekonomi konvensional kebijakan fiskal dapat diartikan sebagai langkah pemerintah untuk membuat perubahan dalam sistem pajak atau dalam pembelanjaan (dalam konsep makro disebut dengan government expenditure).
·         Kebijakan fiskal sebagai alat mengurangi fluktuasi pada permintaan agregat.
·         Ketika perekonomian beroperasi dibawah output potensial pemerintah harus melakukan expansionary fiscal policy, dengan cara:
Meningkatkan belanja pemerintah dan menurunkan pajak.
·         Ketika inflasi menjadi masalah potensial, pemerintah harus beralih ke restrictive fiscal policy.
·         Menurunkan belanja pemerintah dan menaikkan pajak.
·          Anggaran pemerintah tidak harus berimbang anggaran negara dapat digunakan sebagai counter-cyclical policy untuk menghilangkan fluktuasi pada permintaan agregat.
Kebijakan fiskal di indonesia
·         Aplikasi kebijakan fiskal diindonesia diwujudkan dalam pelaksanaan dan pengelolaan anggaran pemerintah atau keuangan publik.
·          Tingkat pusat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)
·           Tingkat daerah anggaranpendapatan dan belanja daerah (APBD)
Anggaran pemerintah
·         Anggaran adalah rencana kegiatan yang dinyatakan dalam satuan uang.
·         Anggaran pemerintah (goverment budget) adalah rencana kegiatan yang dinyatakan dalam satuan uang.
·          Anggaran mempunyai dua sisi, yaitu penerimaan dan pengeluaran.
·          Sisi pemerintah menunjukkan sumber-sumber dana pemerintah dan sisi pengeluaran menunjukkan untuk apa saja dana tersebut digunakan.

2.      Pengertian dan Ruang Lingkup Perekonomian Tertutup dengan Kebijakan Pemerintah dalam Perspektif Ekonomi Islam
            Dalam negara islam, kebijaksananaan fiskal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syariah yang dijelaskan Imam Al-Ghazali termasuk meningkatkan kesejahteraan dengan tetap menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas, kekayaan dan kepemilikan.

Implikasi Zakat dalam Perekonomian
·         Memenuhi kebutuhan masyarakat yang kekurangan
·          Memperkecil jurang kesenjangan ekonomi
·         Menekan jumlah permasalahan sosial, kriminalitas, pelacuran, gelandangan, pengemis dll.
·          Menjaga kemampuan beli masyarakat agar dapat memelihara sektor usaha. Dengan kata lain zakat mengapa konsumsi masyarakat pada tingkat yang minimal, sehingga perekonomian dapat terus berjualan.

Instrumen Fiskal dalam Ekonomi
a.        Kharaj
Kharaj merujuk pada pendapatan yang diperoleh dari biaya sewa atas tanah pertanian dan hutan milik umat.jika tanah yang diolah dan kebun buah-buahan yang dimiliki non muslim jatuh ketangan orang islam akibat kalah dalam pertempuran, asset tersebut menjadi bagian dari publik property umat islam.
b.       Zakat
Sumber pendapatan penting lainnya untuk keuangan negara dimasa awal islam adalah zakat. Zakat yang dikumpulkan berbentuk uang tunai (dirham dan dinar), hasil pertanian dan ternak. Permulaan islam, zakat ditarik dari seluruh sumber pendapatan utama
Pengumpulan Zakat
            Dalam melakukan analisis yang terkait dengan pengumpulan zakat, maka dapat dikelompokkan atas zakat yang dibayar atas pendapatan perorangan, zakat kekayaan (aset), dan zakat keuntungan dari bisnis perusahaan.
a.       Zakat yang berasal dari upah dan gaji (Zw)
Zw = Zw (Yw - Cow - Con)
Keterangan:
Zw =  tingkat persentase zakat yang besarnya tetap
Yw = pendapatan dari upah dan gaji
Con =  jumlah konsumsi minimum yang harus dimiliki individu dalam suatu negara islam
Cow =  potongan yang diberikan kepada pembayar zakat
Yw - Cow Con =  pendapatan yang dikenakan zakat
b.       Zakat yang Berasal dari Kekayaan (asset)
Zakat yang berasal dari kekayaan dapat berupa tabungan pada lembaga keuangan, properties, surat berharga, asuransi islam, emas dan perak.
Rumus:
A1 = A0 (1+rA )
Keterangan:
rA = rate of return dari aset
rA A0 = pendapatan yang dihasilkan melalui aset setelah melewati waktu setahun.
c.        Zakat yang dihasilkan dari Profit
Zakat yang dikumpulkan dari profit semua perusahaan dapat diformulasikan sebagai berikut:
Zn = zn (Yn-C0n-C0n)
Keterangan:
Yn =  profit sebelum pajak
Con =  tingkat hisab
Con =  tingkatan potongan (exemption)

3.      Zakat, Pajak, Investasi, dan Pengeluaran Pemerintah dalam Kaitannya dengan Multiplier dalam Perspektif Islam.
Pada awalnya ini dinyatakan perekonomian tertutup dengan adanya kbijakan pemerintah melibatkan tiga pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga konsumen (household), rumah tangga produsen (firm), dan pemerintah (goverment). Ketika digunakan analisis pendekatan pengeluaran, maka di peroleh persamaan: Y = C + I + G


Tidak ada komentar:

Posting Komentar